Monday 28 April 2014

The Cuckoo's Calling



Buku The Cuckoo's Calling dan pembatas bukunya


Judul buku : The Cuckoo’s Calling (Dekut Burung Kukuk)
Penulis : Robert Galbraith
Penerjemah : Siska Yunita
ISBN : 978-602-03-0062-7
Cetakan ketiga, Februari 2014
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : 520 hlm
Harga : Rp. 99.000 (TB. Gramedia)
Rating : Novel dewasa
                                     
Ini adalah novel dewasa pertama yang ditulis oleh JK. Rowling dengan nama pena Robert Galbraith, tokoh utama dalam novel ini adalah Cormoran Strike, yang setelah pensiun (dini) dari Angkatan Darat Inggris membuka jasa penyelidikan sebagai Detektif swasta. Sebagai pribadi, kehidupan Strike sungguh dramatis: memiliki seorang ayah rocker legendaris terkenal dengan saudara-saudara tiri yang sosialita, memakai kaki palsu akibat ledakan bom saat bertugas di AD, memiliki mantan kekasih yang cantik jelita dan kaya raya namun “sakit” bernama Charlotte dan “hampir” tunawisma serta memiliki tunggakan utang karena bisnisnya hanya menghasilkan satu orang klien tetap dan seorang klien yang alih-alih membayar jasanya malah menghujaninya dengan kiriman surat ancaman kematian setiap minggu.  
Strike memiliki seorang sekretaris yang cantik dan pintar bernama Robin yang –kebalikan dari Strike- memiliki kehidupan pribadi yang relatif stabil. Robin pindah ke kota London dari Yorkshire untuk merenda masa depan bersama tunangannya Mathew, namun nasib mempertemukannya dengan Strike dengan segala “ketidak jelasannya” -yang meskipun Mathew kurang mengapresiasi- bagi Robin serasa dream come true mengingat impiannya sejak dulu yang bahkan Mathew sendiri tidak pernah tahu adalah menjadi seorang Detektif.
Novel ini diawali dengan kematian mengenaskan seorang supermodel bernama Lula Landry yang jatuh dari balkon lantai 3 apartemennya. Setelah dilakukan penyelidikan oleh polisi serta dikarenakan kehidupan pribadinya yang cenderung kacau maka kematian tragisnya dengan cepat disimpulkan sebagai tindakan bunuh diri.
Hal ini membuat kakak Lula, Jhon Bristow  merasa tidak puas -yang untuk sebuah alasan tertentu setelah melakukan sedikit riset- memutuskan untuk menyewa jasa Strike guna menyelidik kematian adiknya tersebut dan membuktikan bahwa kematiannya bukanlah disebabkan oleh bunuh diri namun merupakan sebuah kasus pembunuhan.
Meskipun –akibat terlalu banyak membaca berita besar-besaran tentang Lula di media setempat- Strike sepakat dengan pihak kepolisian bahwa dia telah melakukan bunuh diri, namun dengan alasan
demi mencari keadilan bagi Jhon Bristow –dan karena tidak dipungkiri job ini dapat meningkatkan kesehatan keuangannya yang diambang kebangkrutan karena tidak memiliki klien potensial- maka diterimalah pekerjaan ini.   
Penyelidikan Strike dibantu Robin, mengantarkan Strike pada berbagai fakta dan rumor yang membuat kecurigaan kepada orang-orang di sekitar Lula yang memiliki hampir semuanya memiliki motif untuk menghilangkan nyawa Lula Landry.
Ada pacarnya Evan Duffield yang pemadat dan di hari kematian Lula tidur dengan sahabat Lula sesama supermodel Ciara Porter, ada Tony Landry pamannya yang tidak pernah bisa menghargai keberadaannya, ada tetangganya seorang produser “bajingan” bernama Freddie Bestigui yang selalu berusaha menggodanya, ada juga gadis tunawisma bernama Rochelle yang merupakan teman Lula saat menjalani rehabilitasi akibat penyakit kejiwaannya.
Berhasilkan Strike mengetahui kebenaran tentang kematian Landry ditengah-tengah banjir surat-surat ancaman kematian yang diterimanya dan sikap Charlotte yang manipulatif?

Komentar saya :

  1. Lugas namun detail, membaca buku ini tidak berasa bertele-tele namun tetap detail, kita bisa membayangkan suasana kota London saat Strike sedang beraksi lewat buku ini. Buku ini tidak bisa dibilang ringan tapi juga tidak terlalu membuat kita banyak berpikir karena tokoh yang amat banyak seperti novel Rowling sebelumnya The Casual Vacancy.
  2. Saya suka cara Rowling menyelipkan kampanye anti narkoba di dalam buku ini;
  3. Memilki twist ending meskipun jujur di tengah-tengah sudah sedikit curiga juga sih. Tipu saya lain kali Galbraith.. eh Rowling hehe...
  4. Ada beberapa misteri yang belum terungkap, seperti bagaimana akhirnya Strike memutuskan meninggalkan karirnya yang cemerlang di AD, kenapa dia bisa berutang pada Jhony Rokeby. Namun nampaknya hal ini sengaja untuk membuat pembaca penasaran dan tetap mengikuti kisah-kisah Cormoran Strike beikutnya. Saya sendiri jadi tidak sabar membaca kisah Cormoran Strike selanjutnya di buku The Silkworm yang katanya akan dirilis Juni tahun ini. Semoga setelah itu versi terjemahan Indonesianya segera diluncurkan.
  5. Sebenarnya kalaupun fakta siapa sesungguhnya dibalik Robert Galbraith tidak pernah terbongkar ke publik,saya sendiri merasa sedikit notice sehubungan dengan gaya penulisan si Robert ini, meskipun tidak akan menyangka kalau penulis aslinya adalah Mrs. Rowling. Buku yang  seolah-seolah ditulis oleh pria yang katanya menghabiskan hidupnya berkarir dalam dunia militer ini bagi saya terlalu feminin. Penggambaran tentang model-model pakaian yang cukup detail di buku ini menunjukan wawasan si penulis akan fashion yang -untuk ukuran penulis pria militer- sangat bagus, selain itu buku ini bertabur biskuit dan coklat, hal detail yang jarang saya dapatkan jika saya membaca buku karya penulis pria.
  6. Saya suka chemistry antara Strike dan Robin, rasanya mereka bisa jadi pasangan sempurna, saya berharap di buku-buku selanjutnya hubungan mereka akan meningkat menjadi ehm... gitu deeh.. dan tolong lakukan itu sebelum saya mengenal Mathew lebih jauh ya Rowling, please :-)
  7. Kesimpulan saya buku ini wajib dibaca dan diadopsi, dan buku selanjutnya sudah pasti layak ditunggu. Buku ini juga diselipi bonus pembatas, tambahan alasan bagi saya untuk menyukainya.
Keep reading and love your books!
Salam,

 

Bibliofili

No comments:

Post a Comment