Cover Buku The Casual Vacancy |
Judul Buku : The Casual Vacancy (Perebutan Kursi Kosong)
Penulis : J.K. Rowling
Penerjemah : Esti A. Budihabsari, Andityas Prabantoro dan Rini
Nurul Badriah
Penyunting : Tim Editor Qanita
ISBN : 978-602-9225-68-6
Cetakan I, November 2012
Penerbit : Penerbit Qanita
Jumlah Halaman : 596 hal
Harga : Rp. 159. 000
Rating : Dewasa
Harga : Rp. 159. 000
Rating : Dewasa
Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan
belang, Barry Fairbrother mati meninggalkan kursi kosong (casual vacancy).
Kematian Barry Fairbrother seorang anggota dewan kota Pagford di
usia awal empat puluhan menjadi pukulan telak bagi istrinya Mary, ditinggalkan
bersama keempat anak yang manis, Mary menjelma menjadi janda rapuh yang
dihujani simpati hampir seisi kota Pagford.
Berbanding terbalik dengan Mary, Kirystal Weedon justru menuai
kecaman dan dibenci hampir seluruh warga Pagford, memiliki seorang ibu pecandu
yang keluar masuk panti rehabilitasi dan tidak memiliki pekerjaan, tidak
berprestasi sedikitpun di sekolah dan cenderung memiliki sikap yang kasar dan
kurang beradab membuat Krystal bukanlah anak yang diharapkan orangtua manapun
untuk berteman dengan anak mereka, dan tunggu dulu….. ada satu lagi… Krystal
berasal dari Fields…. Ya, Fields. Sebuah pemukiman yang menjadi sumber
perselisihan dan perang dingin warga Pagford selama puluhan tahun.
Buku ini juga menceritakan
keluarga Price -dengan seorang ayah
yang bajingan, ibu yang naïf dan anak-anak yang tertekan- yang mengasingkan
diri dan setengah mati menutupi tindakan kriminal yang dilakukan oleh sang
ayah, ada pula keluarga Wall -sepasang suami istri yang culun tapi saling
menyayangi dengan anak mereka yang sedang mencari jatidiri- yang berusaha untuk
terlihat normal dalam ketidaksempurnaan mereka, keluarga
Mollison dan Jawanda yang terlihat sempurna namun juga menyimpan masalah dan
aib mereka sendiri, dan tidak ketinggalan pasangan anak dan ibu Bowden yang
hidupnya berantakan sejak tinggal di Padford demi obsesi sang ibu mengejar
cinta kekasihnya yang malah jatuh cinta pada wanita lain.
Selepas kematian Fairbrother, digulirkanlah pemilihan anggota
pengganti yang diminati beberapa nama, namun Hantu Barry Fairbrother melakukan
sabotase dengan menyebarkan aib masing-masing kandidat lewat situs Dewan Kota
Pagford, dan sebelum semua orang menyadari siapa sesungguhnya dibalik semua
kekacauan ini, Hantu Barry Fairbrother mulai menyebarkan aib anggota dewan yang
lain.
Komentar saya :
- JK. Rowling sudah tidak diragukan sangat pandai meramu kata, meskipun saya belum membaca novel ini dalam versi aslinya, tapi membaca terjemahannya saja sudah oke kok, tanpa cara bertutur Rowling yang menyihir, jalan cerita novel ini mungkin akan membuat saya bosan,tapi melalui kepandaiannya menjalin cerita, kisah drama yang brerakhir tragis ini tetap memiliki selera humor yang unik.
- Tidak seperti serial Hary Potter, novel ini adalah satu dari sekian novel yang membuat saya tidak merasa “wajib” untuk bersimpati kepada salah satu tokoh. Semua tokoh mendapatkan porsi penceritaan yang hampir sama dan memiliki karakter manusiawi pada diri mereka.
- Sejak awal saya memang mencoba netral dan mencoba menghilangkan “bayang-bayang” Harry Potter saat mulai membaca cerita ini, namun saya menemukan clue dalam karakter Tessa Wall, karena saya tahu Miss Rowling amat menyukai coklat, seperti saya ;-)
- Ada beberapa hal yang membuat saya gemas karena banyak keputusan yang diambil oleh para tokoh yang terkesan naif, ceroboh dan bodoh, tapi saya sadar, oke, ini adalah novel, harus ada konflik yang terjadi bukan?!
- Secara keseluruhan saya menyukai buku ini, meskipun terus terang jika bukan karena nama besarnya penulisnya, saya mungkin tidak akan membelinya ;-)
Keep reading and love your books!
Salam,
Salam,
Bibliofili
No comments:
Post a Comment